Selasa, 09 Oktober 2012

* Bekasi, 9/10 (ANTARA)

Bekasi, 9/10 (ANTARA) - Sejumlah pengrajin batik rumahan di Kecamatan Tarumajaya, KabupatenBekasi, Jawa Barat, berharap pemerntah setempat menyediakan sentra batik sebaga
fasilitas memasarkan hasil produksi.


Pengrajin Batik Tarumajaya Berharap Fasilitas Sentra Penjualan 09 Oktober 2012, 12:09 WIB


"Peran pemerintah daerah umumnya di wilayah Jawa memang sudah ada, tetapi masih ada beberapa pengrajin yang belum tersentuh," ujar pendiri Komunitas Batik Banget Indonesia, Ismoyo W Bimo, di Bekasi, Selasa.

Menurut dia, pengrajin batik merupakan seniman yang butuh perhatian dari berbagai pihak agar lebih maju.

Mayoritas pengrajin di Kecamatan Tarumajaya, kata dia, biasanya merasa kesulitan untuk memasarkan hasil produksinya dengan alasan minimnya tempat atau mahalnya biaya sewa lapak.

"Makanya, pengrajin yang berada di pedalaman sering pusing mau memasarkan kemana produknya," katanya.

Hasil produksi itu, kata dia, hanya diproduksikan ke pasar tradisional dengan nilai keuntungan dan promisinya yang rendah.

"Saya berfikir sederhana saja, bagaimana batik ini bisa lestari dan masyarakat bisa mengenal serta mencintai produksi batik ini kalau situasnya terus dibiarkan begini," ujarnya.

Menurut dia, sejumlah sentra batik terkenal dengan khas lokalan yang bisa dilestarikan seperti di Pekalongan, Tegal, dan Cirebon, termasuk juga pengrajin batik Betawi di Jakarta.

"Memang, diantara pengrajin batik sudah menjadi anak angkat dari perusahaan swasta maupun BUMN, namun masih ada yang belum ter-`cover` terkait pemasaran tersebut," katanya.

Sementara, Runner Up 1 Putri Batik Nusantara 2011, Mia Ismi Halida, dalam kunjungannya ke Tarumajaya merasakan kesulitan mencari batik khas Betawi.

Menurut perempuan kelahiran Jakarta ini, produksi batik yang ramai di pasaran adalah yang terbuat dari tekstil dan hanya bermotif tupal. Padahal, batik yang diakui UNESCO adalah batik yang menggunakan canting.

"Kebanyakan masyarakat yang memakai batik belum sadar, apakah prosesnya batik atau hanya tekstil bermotif batik, seperti batik ekspor China," katanya.

Menurut dia, pemerintah setempat perlu mendorong dan mengembangkan batik Betawi agar lebih maju.

"Saya berharap, dengan tumbuhkembangnya batik Betawi ini harus dipromosikan lagi. Minimal, pemerintah daerah mensosialisasikan agar pembuatan batik Betawi itu dapat diketahui masyarakat luas," ujarnya.


Andi F

Tidak ada komentar:

Posting Komentar